Seri 30: YESUS KRISTUS
Seri 30
YESUS KRISTUS
Nama Yesus (bahasa Ibrani) berarti Allah menyelamatkan. Malaikat Gabriel berkata kepada Maria “kamu harus menamai Dia Yesus” (Lukas 1:31). Malaikat berkata kepada Yosep untuk menamai anak itu Yesus, sebab Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Matius 1:21). Di samping pembebasan Israel dari Mesir, Allah membuat mereka sadar terhadap dosanya agar mereka dipanggil ke dalam penebusan.
Semua menyerukan nama Yesus (Allah menyelamatkan). Sebab tidak ada nama lain di bawah kolong langit yang olehnya manusia dapat diselamatkan (Kisah Rasul 4:12). Yesus adalah nama di atas segala nama (Filipi 2:9), roh-roh jahat takut akan nama-Nya, murid-murid Yesus mengerjakan mukjizat dalam nama-Nya, dan Bapa memberikan segala sesuatu yang diminta dalam nama Yesus.
Karena itulah, dalam liturgi Gereja, doa-doa liturgis, senantiasa diakhiri dengan rumusan: “Dengan Pengantaraan Tuhan kita Yesus Kristus.” Nama Kristus (bahasa Yunani) berasal dari kata Mesias (bahasa Ibrani) berarti “terurapi” untuk dibaktikan bagi misi Allah. Maka Yesus yang diurapi oleh Roh Kudus diutus untuk mendirikan Kerajaan Allah.
Para malaikat mengabarkan kepada para gembala Penyelamat ialah Yesus Kristus Tuhan (Lukas 2:11). Yesus adalah yang dikuduskan oleh Bapa dan diutus ke seluruh dunia (Yohanes 10:36). Dan Allah bersabda kepada Yosep menerima Maria (sebagai istri) supaya Yesus dilahirkan dan menjadi Mesias (=Kristus) dari keturunan Daud (Matius 1:20).
Allah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus. Pengurapan kekal sebagai Mesias dimaklumkan dalam kehidupan duniawi-Nya ketika pembaptisan diri-Nya oleh Yohanes dan kemudian dijelaskan oleh Petrus: Allah mengurapi Yesus dari Nazaret dengan Roh Kudus yang akan dinyatakan kepada segala bangsa (Kisah Rasul 10:38).
Banyak orang memanggil Yesus, dengan gelar Mesias dengan konotasi politik, Yesus menerima gelar ini, namun bukan tanpa syarat, karena gelar ini dapat disalahartikan, yaitu oleh sebagian sesama-Nya diartikan terlalu manusiawi, pada dasarnya politis.
Namun, ketika Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias (Matius 16:16-23). Yesus menyatakan bahwa kerajaan Mesias terletak, baik dalam asalnya yang ilahi sebagai Putra Manusia yang telah turun dari surga (Yohanes 3:13) yang dipanggil untuk memberikan hidup- Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28). Setelah kebangkitan Yesus, Petrus berkata: “Allah telah menjadikan Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kisah Rasul 2:36).
Bersambung ... P. Tinus Sirken, O.S.C..