Hari Minggu, 24 Mei 2015 di misa siang, para Dewan Pengurus Harian Paroki Santa Monika diberkati secara resmi oleh Romo Vikjen RD Samuel Pangestu di dalam sebuah misa yang meriah.
Website paroki-monika.org Memenangkan INMI Awards 2015
INTER MIRIFICA (INMI) AWARDS ke-4 adalah Lomba Media Online 2015 se-Keuskupan Agung Jakarta yang dianugerahkan untuk mengevaluasi dan mengapresiasi karya para pengelola website/blog paroki. Ajang ini diselenggarakan dalam rangka merayakan HARI KOMUNIKASI SOSIAL SEDUNIA ke-49.
Kali ini website paroki-monika.org mendapatkan penghargaan:
Dengan suara lantang, para legioner Komisium Maria Assumpta mengucapkan, “Aku adalah milikmu, Ya Ratu dan Bundaku, dan segala milikku adalah kepunyaanmu.”
GEREJA St. Ambrosius Vila Melati Mas dipadati oleh kehadiran para legioner Komisium Maria Assumpta Paroki Santa Monika, Sabtu, 21 Maret 2015. Mereka hendak memperbarui janji kepada Bunda Maria serta memohon rahmat dan berkat dalam pelayanan.
Acara diawali dengan perarakan para pembawa vandal. Mereka memasuki gereja dengan membawa patung Bunda Maria,diikuti oleh Asisten Pemimpin Rohaniyakni Suster Lorenza OSU, Suster Eveline OSU, dan Suster Vivien, para perwira komisium, petugas liturgi, imam, serta para legioner.Sementara itu, lagu “Ave... Ave...Ave Maria” yang dilantunkan oleh Koor Exaudi Domine berkumandang.
Doa Tessera yang dipimpin oleh Pemimpin Rohani Komisium Maria Assumpta, Pastor Lukas Sulaeman OSC,mengawali perayaan Ekaristi.
Dalam homili,Pastor Lukas mengemukakan bahwa pada umumnya semua orang suka mendengar kabar baik dan tidak suka mendengar kabar buruk. Injil Lukas 1:26-38 mengulas tentang kabar sukacita Maria.“Biasanya panggilan baik berupa profesi, keaktifan di gereja, dan aktualisasi terhadap sesama,” ujar Romo Lukas.
Lebih lanjut Romo Lukas menjelaskan tentang panggilan Tuhan.Panggilan yang terjadi bisa seperti disergap;tiba-tiba, tidak terduga,dan datang atas inisiatif Allah yang merupakan karunia bagi manusia. “Panggilan demikian terjadi pada Bunda Maria yang dipanggil untuk menjadi Ibu Sang Juruselamat.” Allah tidak hanya memanggil, namun juga memberi jawaban, “Aku besertamu“. “Kita harus bersabar menunggu jawaban Allah,” lanjut Romo Lukas.
Romo Lukas juga menjelaskan bagaimana menanggapi panggilan sebagai legioner.“Kita hayati panggilan ini dengan percaya.Walaupun kondisi gelap(tantangan hidup),kita tanamkan dalam diri kita Fiat Maria; ‘Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu’.”
Romo Lukas mengingatkan agar para legioner terus berjuang dan bertanggung jawab terhadap apa dikehendaki Allah.“Kita optimalkan panggilan legioner untuk keselamatan dunia.”
Di akhir homili, Pastor Lukas mengajak para legioner untuk terus bersyukur atas pengalaman ini.“Terima kasih,karena Engkau sungguh menuntun aku sebagai legioner.Bersama Bunda Maria, kita terus berkidung syukur. Semoga kita bisa tetap beriman ‘semua pasti beres’ dalam karya pelayanan dan doa-doa kita.”
Setelah homili, Ekaristi dilanjutkan dengan pengucapan janji penyerahan diri. Acara diawali oleh Pastor Lukassebagai pemimpin rohani,para suster, petugas liturgi, perwira komisium,serta para legioner baik senior maupun yunior.
Didepan Veksilium besar,dengan suara lantang semua legioner mengucapkan, “Aku adalah milikmu, ya Ratu dan Bundaku, dan segala milikku adalah kepunyaanmu.”
Sebelum berkat penutup, Ketua Komisium Maria Assumpta, E.C.Lies Hiendryani,memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa Acies merupakan berkat surgawi bagi semua legioner. Karena dengan pembaruan janji kesetiaan kepada Bunda Maria, para legioner memperoleh kekuatan. “Bunda Maria menjadi teladan kita.Bunda Maria selalu bersyukur dan Allah menjadi alasan utama Bunda Maria untuk bersyukur, karena Bunda Maria melihat karya Allah dalam kehidupannya sehari-hari.”
Lies mengungkapkan bagaimana para legioner harus bersyukur.Karena para legioner turut serta dalam karya keselamatan Allah. “Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa. Dengan demikian, kita menjadi legioner bukan hanya atribut,tetapi pribadi Bunda Maria yang menjadi teladan kita dalam bertingkah laku.”
MELINTASI PADANG GURUN KEHIDUPAN DENGAN BERMEDITASI
SEMINAR Meditasi Kristiani diselenggarakan di Aula Santa Monika BSD, Sabtu, 14 Maret 2015. Acara yang diusung oleh Kelompok Meditasi Paroki Santa Monika ini menampilkan pembicara, Romo Siriakus Maria Ndolu OCarm.
Seminar bertema “Sebuah Jalan dari Padang Gurun ke Padang Mistik” ini berlangsung pada pukul 08.30 hingga pukul 12.30, bertepatan dengan saatnya makan siang.
Filosofi Padang Gurun
Mengapa padang gurun menjadi penting secara filosofis dalam mengarungi kehidupan? Padang gurun kehidupan adalah aneka cobaan yang setiap saat harus siap dihadapi oleh manusia. Misalnya, sengsara, musibah, kecewa, putus asa, dan sebagainya. Ada tiga macam padang gurun.Yang pertama, padang gurunfisik, yaitu tempat yang keras, panas, gersang, misalnya Padang Gurun Sinai. Yang kedua, tempat latihan rohani,yaitu tempat yang sepi dan sunyi seperti pertapaan. Yang terakhir adalah batiniah, yaitu keadaan padang gurun yang dialami di dalam hati manusia.
Pengalaman padang gurun tidaklah menetap. Artinya, cobaan pasti akan berlalu. Tetapi, manusia juga harus selalu bersiap karena cobaan berikutnya bisa jadi akan segera muncul. Pengalamanpadang gurun adalah pengalaman transisi dan manusia diminta untuk mengarunginya. Tidak ada yang serba enak dan serba mujur di dalam kehidupan. Pasti akan timbul hal-hal yang tidak menyenangkan atau bahkan menakutkan. Jika beroleh pemahaman, maka manusia akan mengerti bahwa pengalaman padang gurun dibutuhkan untuk memurnikansifat, membuat manusia menjadi kuat dan tampil sebagai pemenang dalam pengalaman tersebut. Pengalaman seperti kegagalan dan rasa sakit adalah pengalaman yang menempa.
Harus disadari bahwa tidak boleh ada jalan pintas ketika manusia menghadapi pengalamanpadang gurun secara kristiani. Seseorang tidak boleh menjadi pengecut dalam menghadapi permasalahannya. Bagaimanapun juga manusia harus melewati gurun kehidupannya karena diseberang pengalaman ini ada buah-buah roh, paskah,dan apatheia. Ada sifat-sifat baik, kebangkitan dan kemampuan mengendalikan diri.
Apatheia adalah sikap yang tidak mengikat manusia pada kehidupan duniawi semata namun berfokus pada tujuan surgawi. Tidak melulu materialistis dan posesif. Dalam Kitab Suci, pengalaman padang gurun sesuai dengan kisah bangsa Israel. Tanah terjanji membuat mereka mampu melewati gurun.
Jenis-Jenis Padang Gurun Kehidupan
Tiga pengalaman padang gurun yang dialami manusia pada abad iniadalah rutinitas, kesepiandan kehilangan makna.Ketika rutinitas menekan,manusia sering mengambil sikap yang salah, seolah kurang bersyukur, lelah, dan mudah emosi. Relasi dan kepemilikan atas benda-benda menjadi kehilangan arti. Rutinitas membuat kita teringat pada kisah Elia dan doanya, “Tuhan ambilah hidupku yang sudah tidak berarti. Hidup ini hanyalah ampas. Jika demikian apa gunanya saya hidup?” Ini adalah padang gurun yang pertama dan sering melanda manusia.
Padang gurun kedua adalah kesepian. Alkisah, ketika seseorang kehilangan seluruh keluarganya dalam sebuah gempa hebat, ia menjadi putus asa dan merasa kesepian. Kemudian ia bunuh diri dengan terjun dari ketinggian. Manusia ini merampas hak Tuhan yang memberikan kehidupan kepada dirinya. Sikap manusia ketikamenerima dengan berani segala situasi yang dihadapkan kepadanya, menjadi keutamaan. Menjadi pengaman krisis bagi dirinya sendiri. Bahkan dalam huruf Cina,tulisan peluang dan bahaya berwujud sama. Jadi, dalam krisis atau bahaya sesungguhnya selalu akan ada peluang yang juga muncul menyertai.
Yang ketiga, belajar tentang kehilangan makna dariTeresa Calcutta. Come be my light adalah kumpulan surat yang ditujukan Teresa kepada pembimbing rohaninya. Teresa merasakan bahwa langkahnya untuk berbuat baik dengan melakukan pelayanan ke daerah kumuh selalu meragukan dirinya sendiri. Selalu timbul pertanyaan di dalam diri Teresa tentang pelayanannya, "Apakah ini berguna?Apakah ini sesuai kehendak Tuhan?” Teresa selalu ragu dengan apa yang tengah dilakukannya. Semuanya seakan tanpa makna. Hanya karena ia setia pada bimbingan Tuhan, maka pada akhirnya Teresa berhasil dalam pelayanannya. Manusia tidak boleh lari. Manusia harus masuk dalam pengalaman padang gurunnya dan merasakan nikmat kehadiran Tuhan.
Mengubah Padang Gurun Menjadi Padang Mistik
Dalam kisah Elia diceritakan bahwa tak seorangpun mampu melihat Tuhan. Namun, ternyata Elia mampu melihat kehadiran-Nya dalam angin sepoi-sepoi basah. Ketika gempa dan api datang, Elia tahu bahwa Tuhan tidak ada di situ. Tetapi, dalam ketenangan angin sepoi-sepoi basah, Elia yakin bahwa Tuhan ada di situ. Kisah ini menginspirasikan bagaimana manusia seharusnya bersikap dalam aneka permasalahan. Tenang, lembut, dan tidak emosional, seperti angin sepoi-sepoi basah. Sikap-sikap ini dapat dipelajari dengan cara rutin bermeditasi.
Empat Tahap Pergerakan dalam Mengarungi Padang Gurun:
· Keheningan Kematian
· Ketenangan
· Munculnya Harapan
· Keheningan Mistik
Tahapan ini lagi-lagi digambarkan melalui kisah Elia. Suatu ketika Elia mendengar berita yang menakutkan tentang kehancuran bangsa Israel dan ia mulai mengarungi padang gurun kehidupannya. Reaksi pertama Elia adalah membisu. Ia tidak dapat berkata-kata. Elia membiarkan dirinya masuk dalam keheningan kematian, membiarkan perasaannya teraduk-aduk. Elia menjadikan saat itu sebagai momen mengelola krisis. Lalu, ia masuk ke dalam pergulatan batin. Mengapa pengalaman ini hanya terjadi pada saya? Setelah pertarungan, Elia menjadi lelah dan kemudian tergeletak. Kelelahan itu menjadikannya tenang dan terarah pada Tuhan. Harapan muncul hanya kepada Allah. Dari jurang yang dalam aku berseru.Kehadiran Tuhan dirasakan Elia menjadi sebuah pengalaman mistik, pengalaman misteri manusia yang pada akhirnya bertemu dengan Tuhan.
Beberapa Pokok Penguat Meditasi
· Repetisi
· Keheningan Batin
· Roti dari Sang Gagak
· Distraksi
Manusia-manusia pada dasarnya adalah para peziarah yang mencari Tuhan. Bermeditasi memang bukan satu-satunya jalan menuju Tuhan, tetapi dengan bermeditasi sudah pasti adalah jalan menuju Tuhan.All the way to God is God.Jadi, ketika tengah bermeditasi sesungguhnya manusia telah menemukan Tuhan, sekalipun mungkin meditasi belum selesai dilakukan hingga mencapai batas waktu kegiatannya. Ketika manusia berelasi dekat dan akrab dengan Tuhan maka hal itu akan menjadi suatu pengalaman mistik. Hanya manusia yang bersikap tenang yang akan mampu mengubah padang gurunnya menjadi padang mistik, pertemuan dirinya dengan Tuhan. Hal ini dapat tercermin dalam sikap, perilaku, dan keputusan-keputusan yang diambilnya saat terjadi krisis. Meditasi adalah salah satu jalan untuk melatih ketenangan diri.
Berikut ini poin-poin penting dalam meditasi. Pertama, keharusan untuk melakukan pengulangan mantra Maranatha, Tuhan datanglah. Repetisi atau pengulangan ini sangat baik untuk menenangkan pikiran. Seperti sapi yang memamah-biak makanannya hingga lunak dan terserap dengan baik sehingga menjadi energi kekuatan.
Kedua, keheningan batin yang diperoleh dengan meditasi akan meningkatkan kedekatan manusia kepada Tuhan.
Ketiga, meditasi dapat diibaratkan seperti momen ketika burung gagak memberikan makanan kepada Elia dalam sebuah perjalanannya. Meditasi menjadi salah satu sumber kekuatan dalam perjalanan kehidupan manusia. Yang terakhir, dalam pergerakan manusia di padang gurun akan selalu ada distraksi atau gangguan-gangguan. Distraksi ini menjadi tidak penting sepanjang manusia selalu berusaha bangkit kembali menuju jalan yang benar. Maka, ambillah waktu setiap hari untuk berhening dalam meditasi, melenyapkan distraksi. Para peziarah kehidupan, mari hening sejenak dan ucapkan mantra Maranatha, Tuhan datanglah! ( PES )
Dalam rangka hari kasih sayang, pada tanggal 15 Februari 2015 Komunitas Pasutri Marriage Encounter (ME) St. Monika, mengadakan acara Valentine bersama anggota ME St.Monika di Tirta Golf, BSD. Dalam acara ini, diadakan talk show mengenai "Valentine" secara lebih dalam serta membahas mengenai " 5 Bahasa Cinta ".
Ini sangat penting, karena kita wajib mengetahui bahasa cinta pasangan kita. Acara diisi juga dengan breakfast bersama, sharing pasutri dan tukar kado. Tujuan dari acara ini, agar tabungan cinta suami kepada istri dan sebaliknya dapat bertambah dan tidak menjadi kosong.