Bacaan I : Ul. 4:32-34,39-40; Bacaan II : Rm. 8:14-17;
Bacaan Injil : Mat. 28:16-20.
HIDUP YANG DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH
Pengalaman bersama Allah membuat Musa sangat memahami sosok Tuhan yang membebaskan bangsa Israel dan menyertai mereka dalam perjalanan menuju tanah Kanaan. Sebelum mereka memasuki tanah terjanji, Musa kembali meriwayatkan bagaimana Allah mengambil mereka dari tanah Mesir, disertai dengan tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kedahsyatan lainnya. Semua ini dilakukan di depan mata bangsa Israel sendiri. Ini adalah bukti bahwa Dialah satu-satunya Allah yang berkuasa di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain [Ul 4:39b]. Kebaikan dan kesetiaan Allah yang telah dialami bangsa Israel ini harus diikuti dengan sikap timbal balik dari mereka untuk berpegang pada ketetapan dan perintah-Nya. “.. Supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya” [Ul 4:40]. Itulah petuah Musa kepada bangsa Israel di seberang Sungai Yordan.
Dalam bacaan Injil, Yesus memperbaharui apa yang dikatakan Musa tersebut kepada kesebelas rasul-Nya di sebuah bukit di Galilea. Yesus memerintahkan para rasul untuk mengajar mereka melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka, bukan hanya untuk orang Yahudi saja, melainkan kepada semua bangsa. Perintah Yesus ini bukan hanya sekedar perintah biasa namun harus dilihat bahwa si pemberi perintah adalah penerima kuasa di surga dan di bumi [Mat 28:18].
Jika dalam bacaan pertama, hubungan antara Allah dengan Israel dipahami sebagai sebuah ikatan antara Tuhan dengan umat-Nya, maka dalam bacaan kedua Paulus menulis kepada jemaatnya di Roma bahwa “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" [Rm 8:14,15b]. Apa yang ditulis oleh Paulus ini sejalan dengan kehidupan Yesus yang memanggil Allah dengan sebutan Bapa sebagai tanda kedekatan. Sebagai Anak Allah tentu kehidupan-Nya dipimpin oleh Roh Allah, seperti yang ditulis oleh Paulus.
Hari ini Gereja Katolik merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus, yang mana merupakan sebuah pernyataan langsung dari Yesus sendiri “…baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,…” [Mat 28:19]. Pernyataan ini jelas-jelas menunjukkan keesaan Allah dalam tiga pribadi karena Yesus menyebutkan kata “nama” yang dalam bahasa aslinya ditulis dengan kata “to onoma” [bentuk tunggal].
Kita juga anak-anak Allah jika kita menyerahkan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Allah. Apakah kita telah menyerahkan hidup kita di dalam pimpinan-Nya? [CT]