Hari Raya Tritunggal Maha Kudus
Kita baru saja melewati rangkaian perayaan-perayaan besar dalam Gereja, dimulai dari Adven-Natal, Rabu Abu-Paskah, dan Kenaikan-Pentakosta. Dan keseluruhan perayaan itu, seolah-olah ditutup, dirangkum dan disimpulkan pada perayaan hari ini, Hari Raya Tritunggal Maha Kudus. Suatu perayaan yang mengandung kata yang menjadi dasar iman kita, sekaligus kata yang diperdebatkan oleh banyak orang sekian lamanya. Dalam bacaan pertama kita mendapatkan betapa Allah yang maha besar, selain telah menciptakan dunia bersama segala isinya, Ia juga telah memperlihatkan Diri-Nya kepada umat-Nya, sebagai Allah penyelamat dan menjadikan umat-Nya sebagai tanda dan sarana keselamatan dari-Nya. Dan oleh karena itu, Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengatakan bahwa kita bukan lagi mendapatkan roh sebagai budak, yang selalu takut, pasif dan … melainkan menerima Roh, yang menjadikan kita anak Allah yang merdeka. Dan dalam Injil-Nya, Yesus memberikan pesan terakhir-Nya di Galilea, yaitu di daerah umum dimana semua bangsa boleh hadir, tidak seperti bait Allah di Yerusalem. Dari ketiga bacaan ini, kiranya dapat disimpulkan bahwa apa yang ingin ditampilkan, adalah bukan bagaimana mencari, mendefinisikan atau memperdebatkan makna Trinitas. Melainkan pada bagaimana cara melaksanakan dan menghayati hidup dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, yang telah mengasihi manusia sejak dahulu, rela hadir diantara manusia didalam Putra-Nya, dan kemudian menebus dosa-dosa manusia untuk mengangkat harkat kita. Karena seperti sebuah kata lainnya, yaitu “Cinta”, mencoba menjelaskan dan memperdebatkan arti cinta, tidaklah memberi keuntungan yang berarti, bahkan menghabiskan energi saja. Akan tetapi menghayati dan melaksanakannya akan membawa berbagai kebahagiaan dan kepenuhan hidup. Dan salah satu penghayatan itu tampak pada kata-kata Yesus: “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” yang bukankah berarti kita harus menerima dan memperlakukan setiap orang (semua bangsa) sebagai murid-Nya? Yaitu dengan juga mengasihi mereka seperti perintah-Nya.