Bacaan I : Kis. 7:55-60; Bacaan II : Why. 22:12-14,16-17,20;
Bacaan Injil : Yoh. 17:20-26.
KASIH SEBAGAI LANDASAN KOMUNIKASI
Hari ini Gereja memperingati Hari Komunikasi Sedunia yang ke 59. Sesuai tradisi Gereja Katolik, sejak ditetapkan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1967 perayaan ini selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Hari Raya Pentakosta. Almarhum Paus Fransiskus telah memilih tema “Bagikanlah dengan kelemahlembutan harapan yang ada di dalam hatimu” sesuai dengan 1Ptr 3:15-16. Tema ini merupakan ajakan kepada setiap insan untuk menjadi pelaku komunikasi yang menghadirkan harapan alih-alih menebar ketakutan, kemarahan, atau memicu konflik.
Bacaan Injil hari ini sebuah komunikasi antara Yesus dengan Bapa-Nya. Komunikasi dalam bentuk doa ini berisikan tentang bagaimana harapan Yesus sebelum Dia ditinggikan di kayu salib. Yesus tidak berdoa kesuksesan, kepopuleran, atau kenyamanan duniawi lainnya. Yang diinginkan-Nya adalah agar para murid-Nya menjadi satu, sama seperti Dia adalah satu dengan Bapa. Persatuan yang mencerminkan hubungan kasih yang sempurna antara Bapa dan Anak [Yoh 17:23]. Yesus berdoa bukan hanya bagi murid-murid-Nya waktu itu, tetapi juga bagi semua orang yang akan percaya kepada-Nya di masa depan.
Kesatuan dengan Yesus juga dialami oleh Stefanus, martir pertama Gereja. Dia yang dipenuhi Roh Kudus melihat kemuliaan Allah dan Yesus yang berdiri di kanan-Nya. Penderitaannya akibat diseret dan dilempari batu justru merupakan pendorong untuk segera bersatu dengan Yesus [Kis 7:59]. Kemartirannya merupakan saksi bagi kekristenan di sepanjang zaman bahwa Yesus adalah sungguh Anak Allah sekaligus menguatkan harapan akan adanya kesatuan kekal bersama Kristus dan Bapa. Demikian juga dengan pengelihatan Yohanes menguatkan harapan bagi para pengikut Kristus bahwa kehidupan kekal bukanlah sekedar utopia belaka, namun sungguh nyata bagi orang percaya [Why 22:17]. Pengelihatan yang diperolehnya merupakan bentuk komunikasi Allah kepada siapa saja yang menerima kabar gembira ini akan tersedianya tempat di mana air kehidupan bisa diperoleh dengan cuma-cuma.
Dalam dunia yang penuh perpecahan, yang salah satunya disebabkan oleh buruknya komunikasi maka kesatuan kita sebagai para pengikut Kristus merupakan kesaksian bagi dunia yang melihatnya. Buruknya komunikasi disebabkan oleh manusia yang telah kehilangan kasih dan harapan. Yesus telah menunjukkan di dalam doa-Nya bahwa kasih adalah landasan komunikasi yang utama [Yoh17:26]. Mari kita terus menerus membangun komunikasi berlandaskan kasih agar kesatuan dengan sesama terpelihara baik seperti yang diharapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Selama memperingati Hari Minggu Komunikasi Sedunia. [CT]