Bacaan I : Kis. 5:12-16; Bacaan II : Why. 1:9-11a,12-13,17-19;
Bacaan Injil : Yoh. 20:19-31
TELADAN KERAHIMAN
Paus Yohanes Paulus 2 menetapkan hari Minggu pertama setelah Minggu Paskah sebagai Hari Minggu Kerahiman, di mana cinta belas kasihan Allah dan keinginan untuk membiarkan cinta dan rahmat tersebut mengalir melalui hati seseorang yang membutuhkan hal tersebut seperti saat para rasul yang takut akan tekanan pihak penguasa karena Yesus yang bangkit.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan Kerahiman Tuhan melalui dua cara. Pertama, penampakan Yesus kepada para murid yang diliputi rasa takut. Yesus menyampaikan salam “Damai sejahtera bagi kamu”, kemudian menunjukkan bukti bahwa diri-Nya adalah benar Guru mereka yang bangkit dengan luka di tangan dan lambung-Nya. Kemudian Yesus mengutus para murid dengan lebih dahulu menghembusi mereka dan berkata “Terimalah Roh Kudus.“ Dengan menerima Roh Kudus maka para rasul berkuasa mengampuni dosa atau menyatakan dosa tersebut tetap ada. Berbekal kuasa dan Roh Kudus yang dianugerahkan kepada para murid, mereka mempunyai keberanian bersaksi dengan melakukan banyak tanda dan mujkzat, mereka dihormati, dan makin banyak jumlah pengikut mereka. [Kis 5:12-16]
Cara kedua, kerahiman Tuhan diberikan kepada Tomas yang tidak hadir pada saat Yesus menampakkan diri kepada para rasul. Tomas tidak percaya bahwa Yesus menampakkan diri kepada para rasul. Beberapa hari kemudian Yesus kembali menampakkan diri dan menyapa Tomas secara pribadi. Yesus meminta Tomas untuk melihat dan meletakkan jarinya pada luka Yesus. Tomas menjadi percaya! Ada pesan Yesus yang tentunya berlaku untuk kita sampai sekarang dan nanti: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.
Yesus yang telah bangkit tersebut adalah sosok agung mulia yang menampakkan diri kepada Yohanes dalam pengasingannya di pulau Patmos. Dia telah mati namun hidup. Dia juga memegang kunci maut dan kerajaan maut [Why 1:18].
Teladan hidup Yesus telah berkembang ke seluruh penjuru dunia dalam sepanjang bentangan zaman. Para pengikut-Nya tak pernah berhenti memberi teladan baik dan mulia kepada dunia agar dunia mempercayai dan mengakui-Nya sebagai Juruselamat. Salah satu teladan yang baru saja pulang ke rumah Bapa adalah Paus Fransiskus. Beliau telah menunjukkan gaya kepemimpinan dan hidupnya sebagai teladan kerahiman Ilahi. Paus Fransiskus, mencanangkan tahun 2015-2016 sebagai tahun Kerahiman dan tahun 2025 sebagai tahun suci rahmat dan ziarah khusus. Beliau mengajak umat Katolik untuk mendengarkan tangisan orang miskin, peduli ciptaan, dan solidaritas dengan sesama. Sebuah semangat yang patut diteladani dan dilanjutkan dalam keseharian kita.
Selanjutnya, mari kita bersatu dalam doa untuk kedamaian abadi Paus Fransiskus, dan mohon doa kepadanya untuk peziarahan hidup kita. [DN]