Bacaan I : Yes. 53:10-11; Bacaan II : Ibr. 4:14-16;
Bacaan Injil : Mrk. 10:35-45.
BERJUANG
Kedatangan Yesus sebagai Mesias telah dinubuatkan oleh para nabi. Salah satunya adalah Nabi Yesaya yang mengatakan bahwa TUHAN berkehendak untuk meremukkan dia. Jiwanya diserahkan sebagai kurban penebus salah (Yes 53:10). Namun itu bukan berarti dia adalah sosok yang lemah. Justru pengurbanannya itu akan membenarkan orang banyak dan menanggung kejahatan mereka (Yes 53:11). Nubuat ini merupakan pesan kepada seluruh bangsa Israel mengenai bagaimana mesias akan datang di tengah-tengah mereka.
Profil mesias yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya tersebut rupanya tidak mendapat tempat di hati orang-orang Yahudi. Mereka yang berabad-abad hidup di alam penjajahan mendambakan sosok pemimpin yang akan berjuang bersama mereka, membebaskan mereka dan membawa kembali kejayaan Israel seperti pada zaman Raja Daud. Maka ketika anak-anak Zebedeus yaitu Yakobus dan Yohanes mendekati Yesus dan meminta kedudukan dalam kemuliaan-Nya, hal ini tentu berkaitan dengan keyakinan mereka bahwa Yesus adalah mesias yang akan mengembalikan kejayaan Israel dalam konteks politik dan militer. Jawaban Yesus sekaligus merupakan teguran keras buat mereka “kamu tidak tahu apa yang kamu minta”. Tujuan permintaan mereka atas dasar keinginan duniawi. Sebab kedatangan Yesus ke dunia bukan untuk membagi-bagikan kursi kehormatan. Tetapi justru sebaliknya, harus ikut di dalam penderitaan dan kesengsaraan-Nya. Namun demikian, Yesus tidak langsung menyalahkan permintaan mereka, sebab tempat kemuliaan yang mereka minta itu ada dan dapat mereka terima. Akan tetapi tempat kemuliaan yang ada di dalam pikiran mereka itu tidak sama dengan tempat kemuliaan yang hendak diberikan oleh Tuhan.
Kita juga bisa saja seperti anak-anak Zebedeus itu, mengikuti Kristus, aktif dalam pelbagai kegiatan di gereja dan komunitas. Kita ingin menjadi besar dan terkemuka, namun kita tidak menjadi pelayan, tidak menjadi hamba (Mrk 10:43-44). Mengaku sebagai pengikut Kristus berarti mengikuti apa yang telah Kristus lakukan yaitu melayani, bukan dilayani (ay 45). Dia adalah Imam Besar kita yang dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita. Dia sama dengan kita namun Dia tidak berbuat dosa meskipun telah dicobai (Ibr 4:15). Oleh karena itu sebagai pengikut Kristus marilah kita berjuang, seperti yang ditulis dalam surat Ibrani, dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (ay 16). (rw)