Inmi & Hidup Awards 2018
Inmi & Hidup Awards 2018
"Kami Setia untuk Melayani"

Senyum tawa sukacita keempat jurnalis ini terlihat ketika menginjakkan kaki di Gereja Katedral Agung Jakarta pada hari Minggu, 13 Mei 2018. Terbalut sinar mentari sore yang hangat, wajah Ibu Liza, Ibu Helena, Ibu Maria Etty, dan Ibu Diana nampak cantik nan anggun. Mereka adalah para jurnalis majalah Komunika yang selama belasan tahun melayani tanpa absen dalam penerbitan. Sungguh sesuatu yang sulit dilakukan jika setiap goresan tulisan tidak didasari dengan hati yang tulus dan cinta pada Tuhan. Penulis yang masih energik dan berjiwa muda ini sangat antusias untuk mengikuti acara INMI & HIDUP AWARDS 2018.
Paroki Serpong – Gereja Santa Monika diundang pada acara tersebut untuk menerima penghargaan yang dibuka dengan misa sore pukul 17.00 WIB. Kebetulan hari itu bertepatan dengan launching replika patung Bunda Maria – Bunda Segala Suku di Katedral Agung Jakarta. Patung tersebut dihiasi dengan baju batik dan burung Garuda yang menjadi simbol sangat khas dengan negara Indonesia. Romo Harry mengatakan patung ini dibuat supaya kita Umat Katolik makin berdevosi kepada Bunda Maria sebagai simbol dari pelindung Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila.

Setelah selesai misa, hati kami pun berdebar-debar untuk menghadiri acara INMI & HIDUP AWARDS 2018 yang diselenggarakan oleh Ibu Herlin dan panitia yang dipersiapkan hanya 2 minggu. Daftar hadir meja registrasi, kursi kursi kosong menanti untuk diisi, Photo Booth, doorprize, kopi, makanan prasmanan disajikan, kamera dan kamera di sana sini, “Selamat datang di acara INMI dan HIDUP AWARDS 2018!”, sahut 2 MC muda, cakap dan berparas apik menyambut para anggota KOMSOS seluruh Keuskupan Jakarta maupun luar Jakarta itu.
Acara penghargaan yang ditunggu-tunggu ini dibuka dengan Tarian Seribu Tangan yang berasal dari agama Budha. Memang tema yang diangkat pada malam anugrah ini adalah “Amalkan Pancasila : Kita Bhinneka, Kita Indonesia” . “Perbedaan suku, agama, ras, antargolongan bukanlah menjadi penghalang, justru menjadi kekayaan bangsa Indonesia, dari situlah kita kaya”, ujar Carlos yang menjadi MC pria yang ditemani oleh Lisa si MC wanita. Tarian lain yang mengisi acara malam anugrah tersebut antara lain Tari Sufi, Tari Bali, Tari Liturgi, dan ditutup dengan Barongsai.
Berikut nominasi yang didapat oleh Komsos Paroki Serpong :
- Renungan Website terbaik (bisa dibaca di sini)
- Lay out Majalah terbaik
- Film pendek terbaik
- Best of The Best Hidup Award untuk Majalah Komunika
- Cover Majalah terbaik
- Feature Terbaik untuk Majalah Komunika

Dari nominasi tersebut, kami sangat bersyukur masih ada piala yang kami bawa pulang yaitu Juara pada Artikel Feature Terbaik Untuk Majalah Komunika. Tadinya kami sempat khawatir akan pulang dengan tangan hampa, ternyata tidak, selama 3 tahun berturut-turut ini kali ketiga Ibu Maria Etty menerima anugrah penghargaan sebagai juara pada artikel feature terbaik. Masih perlu banyak yang diperbaiki, “Sudah waktunya regenerasi, jiwa kita masih muda tapi taste sudah tidak relevan lagi dengan zaman sekarang, ini waktunya anak muda bergerak dan komitmen untuk Komsos kita”, kata salah satu penulis Komunika.
Kami, KOMSOS sangat berterima kasih atas dukungan para Romo, DPH, seksi dan seluruh Umat Santa monika yang telah berpartisipasi Komsos Santa Monika. Kami mohon maaf bila belum memenuhi harapan umat. (KT)
PEMENANG HIDUP AWARDS 2018 KATEGORI ARTIKEL FEATURE TERBAIK
"Keindahan Di Balik Rentetan Persoalan" oleh Maria Etty
dalam Majalah Komunika edisi 04/2017
FILM PENDEK YANG MASUK NOMINASI
COVER MAJALAH KOMUNIKA YANG MASUK NOMINASI